1. Hindari paparan matahari

Ibu hamil mengalami fluktuasi hormon yang membuat kulit lebih sensitif. Akibatnya, kulit menjadi rentan terhadap pigmentasi atau perubahan warna. Cobalah untuk tidak terlalu sering terpapar sinar matahari, terutama sinar UV. Anda dapat menggunakan topi untuk meminimalisir paparan matahari.

2. Gunakan krim tabir surya

Krim tabir surya tidak sepenuhnya mengurangi paparan sinar matahari. Para ahli menyarankan penggunaan krim tabir surya yang memiliki setidaknya SPF30++. SPF 30 mengacu pada perlindungan sinar UV B, sementara ++ mengacu pada sinar UV A. Ingat, Anda harus memoleskan krim kembali setiap 3-4 jam.

3. Menjauhi produk rumah tangga

Ini sangat penting bagi ibu hamil untuk menjauhi zat-zat yang dapat menimbulkan alergi. Pastikan bahwa bahan-bahan dalam produk yang Anda gunakan aman dan tidak memiliki reaksi berbahaya. Maka, sebaiknya hindari bahan-bahan kimia seperti hidrokuinon, steroid, dan zat pemutih karena menyebabkan pigmentasi.

4. Gunakan Alpha-Hydroxy Acids

Alpha-Hydroxy Acids adalah bahan yang paling aman untuk mengobati masalah pigmentasi pada wanita hamil. Alpha-Hydroxy Acids mengandung asam glikolat dan laktat, yang berasal dari bahan-bahan alami. Asam glikolat berasal dari tebu, sedangkan asam laktat berasal dari susu. Ini sangat efektif untuk mengobati pigmentasi dan iritasi.

5. Mengunjungi dokter kulit

Ibu hamil sering terkena masalah kulit, seperti ruam merah atau gatal-gatal. Konsultasikan masalah Anda pada dokter kulit. Ini adalah cara terbaik untuk melindungi kesehatan Anda dan janin dalam kandungan.

Tampil cantik selama kehamilan? Boleh kok! Asal jangan sampai mengganggu kesehatan si kecil. Paparan produk kimia bisa saja membahayakan kesehatan ibu dan janin.