Istilah medis untuk Rabun Dekat adalah Hyperopia atau Hypermetropia (Inggris: Farsightedness), Rabun Dekat adalah kebalikan dari Rabun Jauh, bisa melihat objek jauh dengan jelas dan terlihat kabur mel

ihat objek yang dekat. Hal ini terjadi karena fokal point jatuh diluar retina mata.


Rabun Dekat sering dikaitkan dengan presbyopia (menurunnya elastilitas lensa), biasanya dialami oleh seseorang yang telah berusia sekitar 40 tahun, karena di antara keduanya mempunyai kemiripan gejala yaitu rabun jauh. Jadi secara teknis rabun jauh punya dua nama, disebut hipermetropia jika terjadi pada anak dan orang dewasa usia dibawah 40 tahun dan disebut presbiopia jika terjadi pada orang tua usia 40 tahun ke atas.

Kebanyakan bayi lahir dalam keadaan hipermetropia dan sembuh dengan sendirinya pada usia sekitar 12 tahun. Pada usia muda kemampuan akomodasi mata masih sangat baik, sehingga anak atau remaja yang mengidap hipermetropia tidak merasa terganggu. Pada orang dewasa, kemampuan akomodasi mata akan banyak menurun dan sangat terasa pada usia sekitar 40 tahun, di mana pada saat itu ia akan kesulitan melihat benda kecil dalam jarak dekat (± 30cm).

Pada orang tua, rabun dekat merupakan bagian dari proses penuaan yang secara alamiah dialami oleh hampir semua orang. Penderita akan menemukan perubahan kemampuan penglihatan dekatnya pertamakali pada pertengahan usia empat puluhan. Pada usia ini, keadaan lensa kristalin berada dalam kondisi dimana elastisitasnya telah banyak berkurang sehingga menjadi lebih kaku dan menimbulkan hambatan terhadap proses akomodasi, karena proses ini utamanya adalah dengan mengubah bentuk lensa kristalin menjadi lebih cembung.

Rabun Dekat biasanya dialami oleh orang yang berprofesi supir dan pelaut.

Pencegahan Rabun Dekat sulit dicegah karena merupakan proses alamiah dari penuaan, namun prosesnya dapat diperlambat dengan mengkonsumsi makanan yang mendukung kesehatan mata, menjaga mata dari terpaan cahaya matahari langsung, melihat objek yang dekat secara periodik bagi yang berprofesi supir dan pelaut.

Sedangkan untuk mengatasinya dapat dilakukan dengan menggunakan lensa positif, operasi bedah mata dan terapi pengobatan.